Minggu, 10 Juni 2018

PROFIL LPI YAYASAN DAYAH ULEE TITI

Lembaga Pendidikan Islam Yayasan Dayah Ulee Titi, berlokasi di Desa Siron Kemukiman Lamgarot, kecamatan Ingin jaya, kabupaten Aceh besar, provinsi Aceh. Mulanya Dayah Ulee titi di dirikan oleh Abu H.Ishaq Al-'amiry pada tahun 1970, berlokasi di ujung jembatan Lambaro, kecamatan Infin jaya, kabupaten Aceh besar. Oleh sebab itu, maayarakat menyebutnya dengan nama Dayah Ulee titi, setelah beberapa tahun dayah ini berdiri, pemerintah mengadakan perluasan Krueng aceh, sehingga sebahagian bangunan dayah ikut terkena proyek tersebut. Setelah bermusyawarah dengan masuarakat, almarhum Abu H.Ishaq al-'amiry memindahkan dayah dari tempat sebelumnya ke lokasi dayah Ulee titi saat ini, jaraknya kurang lebih 1 km dari tempat lama. Meakipun dayah tidak lagi berada di ujung jembatan Lambaro, nama Ulee titi tetap saja digunakan hingga saat ini. 
  Abu H.Ishaq al-'amiry merupakan salah satu ulama karismatik terkemuka pada saat itu, setelah beberapa tahun meminpin dayah, tepatnya pada tahun 1997, beliau menghadap Sang Khaliq, estafet kepemimpinan dayah diteruskan kepada salah satu anaknya yang bernama Abu H.'Athaillah ishaq yang sekarang lebih dikenal dengan sebutan Abu Ulee titi. 
  Abu Ulee titi lahir pada tahun  1955, beliau merupakan putra ke empat dari pasangan Abu H.Ishaq al-'amiry bin Ismail dan Ashimah binti Sulaiman, beliau merupakan alumni dayah BUDI Lamno, Aceh jaya, dan dayah Darul ulum Tanoh mirah, Bireun. Saat di Darul ulum Tanoh mirah, beliau belajar langsung pada Abon Tanoh mirah (Tgk. H.Abdullah). Dalam memimpin dayah Abu Ulee Titi selalu mengedepankan kedisiplinan bagi seluruh guru dan para santri. 
  Dayah Ulee  Titi berdiri pada lahan seluas 4 hektar lebih, memiliki ruang asrama, mushalla, dan fasilitas belajar mengajar yang sudah cukup memadai. 
  Sampai saat ini, jumlah santri lebih dari 2600 orang, sebahagian besar santrinya berasl dari berbagai daerah dalam provinsi Aceh dan sebahagian yang lain merupakan santri dari luar provinsi. 
  Dayah ini mengemban misi "menciptakan generasi muslim yang beraqidah ahlus sunnah wal jama'ah, berakhakul karimah dan mampu menjawab tantangan perkembangan zaman dengan nilai-nilai keislaman".
Salah satu karakteristik dayah Ulee titi adalah menghasilkan kelulusan yang berkarakter layaknya tokoh shufi terdahulu, shufi yang berciri-cirikan lemah lembut dalam bertutur, wara' dalam bersikap, dan sederhana dalam berpenampilan. 
  Dalam menggerakkan roda pendidikan, Anggaran operasional dayah Ulee titi, bersumber dari iuran tahunan santri sebasar Rp. 200,000 ataupun sekitar 16,500/bulan. Dana tersebut dipakai untuk kebutuhan tagihan listrik, perawatan sarana air bersih, pembayaran tagihan air, dan untuk keperluan pembangunan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar